gudang info cuy

BUAT YANG LAGI NGAPAIN AJA... SELAMAT MEMBACA...

Rabu, 19 Desember 2012

Jangan Bersedih

602 penayangan

Sobat... Ujian dalam kehidupan akan selalu datang silih berganti. Kadang kita merasa, kita berada pada titik keputus asaan karena tidak lagi punya jalan keluar untuk masalah yang sedang kita hadapi. Tapi sebenarnya, Islam mengajarkan kita untuk tidak larut dalam kesedihan, sebagaimana Firman ALLAH S.W.T yang berbunyi:

QS. Aali 'Imran (Ali 'Imran) [3] : ayat 139



[3:139] Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman.

Iya, Sungguh beruntung orang-orang yang menang dalam keimanannya, Karena telah dijanjikan derajat yang sangat tinggi untuk setiap ibadahnya… Jadi, kenapa diantara kita (umat Muslim) masih banyak yang mudah bersedih hati karena sulitnya masalah kehidupan??? Bahkan dimasa sekarang ini, banyak sekali berita di TV tentang Bunuh Diri Yang disebabkan hanya hal sepele.. Cinta di tolak, Pasangan suami istri yang saling cemburu, Terlilit hutang, dan sebagainya.  Padahal jelas sekali bahwa bunuh diri karena terlalu larut dalam kesedihan dan keputus-asaan adalah DOSA. Seperti yang tertulis dalam firman ALLAH S.W.T berikut ini:

QS. Al-Kahfi (Al-Kahf) [18] : ayat 6


[18:6] Maka (apakah) barangkali kamu akan membunuh dirimu karena bersedih hati setelah mereka berpaling, sekiranya mereka tidak beriman kepada keterangan ini (Al-Qur'an).


QS. Maryam [19] : ayat 24



[19:24] Maka Jibril menyerunya dari tempat yang rendah: "Janganlah kamu bersedih hati, sesungguhnya Tuhanmu telah menjadikan anak sungai di bawahmu.

Apa kalian pernah menyimak Firman ALLAH S.W.T. yang berikut ini:

QS. Al-Baqarah [2] : ayat 62



[2:62] Sesungguhnya orang-orang mukmin, orang-orang Yahudi, orang-orang Nasrani dan orang-orang Shabiin, siapa saja diantara mereka yang benar-benar beriman kepada Allah, hari kemudian dan beramal saleh, mereka akan menerima pahala dari Tuhan mereka, tidak ada kekhawatiran kepada mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati.

QS. Al-Baqarah [2] : ayat 112

[2:112] (Tidak demikian) bahkan barangsiapa yang menyerahkan diri kepada Allah, sedang ia berbuat kebajikan, maka baginya pahala pada sisi Tuhannya dan tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.


QS. Al-Baqarah [2] : ayat 262



[2:262] Orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah, kemudian mereka tidak mengiringi apa yang dinafkahkannya itu dengan menyebut-nyebut pemberiannya dan dengan tidak menyakiti (perasaan si penerima), mereka memperoleh pahala di sisi Tuhan mereka. Tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.


QS. Al-Baqarah [2] : ayat 274




[2:274] Orang-orang yang menafkahkan hartanya di malam dan di siang hari secara tersembunyi dan terang-terangan, maka mereka mendapat pahala di sisi Tuhannya. Tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.


QS. Al-Baqarah [2] : ayat 277



[2:277] Sesungguhnya orang-orang yang beriman, mengerjakan amal saleh, mendirikan shalat dan menunaikan zakat, mereka mendapat pahala di sisi Tuhannya. Tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.

Sebenarnya kalau kita mau gali lagi, ayat2 yang menyinggung tentang siapa saja hamba2 yang tiada mempunyai kekhawatiran juga tidak pula bersedih hati ada banyak jumlahnya..  Tapi aku Cuma ambil contoh beberapa saja untuk bahan pembelajaran kita.

Pernah dengar Buku yang berjudul “LA TAHZAN” ? , hm.. bagus lho.. buku ini mengajarkan kita betapa seorang muslim seharusnya bisa lebih kuat dari pada tamu2 ALLAH S.W.T. yang lain. Coba saja kita intip kutipan-kutipan dari buku tersebut,

“Ketahuilah, bahwa anda bukan satu-satunya orang yang mendapat ujian. Tidak seorangpun yang lepas dari kesedihan. Dan tidak seorangpun yang luput dari kesulitan.” (Dr. Aidh Al Qorni, dalam bukunya “La Tahzan”)
“Terimalah pilihan Allah dengan gembira. Sebab, Anda tidak tau kemashlahatan. Bisa jadi kesulitan itu baik daripada kemudahan.” (Dr. Aidh Al Qorni, dalam bukunya “La Tahzan”)
“Ketika waktu pagi tiba, janganlah menunggu sampai sore. Hiduplah dalam batasan hari ini. Kerahkan seluruh semangat yang ada untuk menjadi lebih baik di hari ini.” ~Dr. Aidh al Qarni~
Kekecewaan sering dialami karena berharap pada makhluk,
      tanpa menyandarkan harapan pada Allah.
      Laa haulaa wa laa quwwata illaa billah….
      Dr. ‘Aidh Al-Qarni
Seberapa seringkah kamu merasakan kesulitan, terdesak, sangat membutuhkan, akan tetapi     
semua justru semakin menjadikanmu terpuruk?
Selalu sadarkan lah dirimu, bahwa itu adalah cara Allah meneguhkan kesabaranmu,  
menangguhkanmu dalam berikhtiar, dan menjauhkanmu dari putus asa…!
Dr. ‘Aidh Al-Qarni
 


Jadi, Gimana dengan kalian??? Kalau masih ada waktu untuk bersedih… lebih baik gunakan waktu itu untuk mendekatkan diri kepada ALLAH S.W.T, Selain bisa bercerita banyak hal dengan sang Khalik, kita juga bisa memperbanyak ibadah…hihi.
Oke deh… see you on the next article, Wassalamu ‘alaikum Wr.Wb.

Rabu, 12 Desember 2012

Menyayangi Kucing dalam Islam

487 Penayangan

GudangInfoCuy Followers, kali ini bahasan aku tentang menyayangi kucing.
Mungkin kedengeran ga penting. Tapi hal ini sebenarnya sangat penting untuk kita ketahui terlebih setelah kemarin, di daerah tempat tinggalku ditemukan 4 Kucing yang tiba2 mati. Innalillahi Wa innaLillahi Roji'un...
Mudah-mudahan, dengan artikel ini sampai kepada kita semua... kita jadi bisa menyadari.. betapa menyayangi kucing adalah sebagian dari ibadah.. 

Kucing, jenis mammalian yang memiliki nama latin felix silvestris catus ini telah menjadi sahabat manusia sejak ribuan tahun yang lalu. Tingkah laku nya yang manja dan menggemaskan telah mendapat tempat dihati banyak orang.

Mitos disekitar keberadaan Kucing
Banyak mitos yang bertebaran disetiap kehidupan kucing mulai dari memiliki 9 nyawa hingga sebagai jelmaan dewa. Seperti yang terjadi pada masa dinasti Fir’aun 3000 tahun yang lalu, kucing amat dipuja karena dianggap sebagai titisan dewa. Lain di Mesir lain pula di Eropa, di dataran ini kucing dianggap sebagai sihir setan atau pembawa bencana. Tak terhindarkan lagi, pada masa abad kegelapan terjadi pemusnahan besar-besaran terhadap hewan lucu ini, hingga menyebar ke Afrika Utara. Padahal, wabah yang oleh masyarakat saat itu dianggap sebagai kutukan adalah jenis penyakit pes yang diakibatkan oleh meledaknya populasi tikus dan penurunan populasi kucing sebagai predator. Astaghfirullahal'adzim...

Cerita Nabi Muhammad SAW dan Kucingnya.
Didalam perkembangan peradaban islam, kucing hadir sebagai teman sejati dalam setiap nafas dan gerak geliat perkembangan islam.
Diceritakan dalam suatu kisah, Nabi Muhammad SAW memiliki seekor kucing yang diberi nama Mueeza. Suatu saat, dikala nabi hendak mengambil jubahnya, di temuinya Mueeza sedang terlelap tidur dengan santai diatas jubahnya. Tak ingin mengganggu hewan kesayangannya itu, nabi pun memotong belahan lengan yang ditiduri Mueeza dari jubahnya. Ketika Nabi kembali ke rumah, Muezza terbangun dan merunduk sujud kepada majikannya. Sebagai balasan, nabi menyatakan kasih sayangnya dengan mengelus lembut ke badan mungil kucing itu sebanyak 3 kali.
Dalam aktivitas lain, setiap kali Nabi menerima tamu di rumahnya, nabi selalu menggendong mueeza dan di taruh dipahanya. Salah satu sifat Mueeza yang nabi sukai ialah ia selalu mengeong ketika mendengar azan, dan seolah-olah suaranya terdengar seperti mengikuti lantunan suara adzan.
Kepada para sahabatnya, nabi berpesan untuk menyayangi kucing peliharaan, layaknya menyayangi keluarga sendiri.
Hukuman bagi mereka yang menyakiti hewan lucu ini sangatlah serius, dalam sebuah hadist shahih Al Bukhori, dikisahkan tentang seorang wanita yang tidak pernah memberi makan kucingnya, dan tidak pula melepas kucingnya untuk mencari makan sendiri, Nabi SAW pun menjelaskan bahwa hukuman bagi wanita ini adalah siksa neraka.
Tak hanya nabi, istri nabi sendiri, Aisyah binti Abu Bakar Ash Shiddiq pun amat menyukai kucing, dan merasa amat kehilangan dikala ditinggal pergi oleh si kucing. Seorang sahabat yang juga ahli hadist, Abdurrahman bin Sakhr Al Azdi diberi julukan Abu Hurairah (bapak para kucing jantan), karena kegemarannya dalam merawat dan memelihara berbagai kucing jantan dirumahnya.
Penghormatan para tokoh islam terhadap kucing pasca wafatnya Nabi SAW.
Dalam buku yang berjudul Cats of Cairo, pada masa dinasti mamluk, baybars al zahir, seorang sultan yang juga pahlawan garis depan dalam perang salib sengaja membangun taman-taman khusus bagi kucing dan menyediakan berbagai jenis makanan didalamnya. Tradisi ini telah menjadi adat istiadat di berbagai kota-kota besar negara islam. Hingga saat ini, mulai dari damaskus, istanbul hingga kairo, masih bisa kita jumpai kucing-kucing yang berkeliaran di pojok-pojok masjid tua dengan berbagai macam makanan yang disediakan oleh penduduk setempat.
Pengaruh Kucing dalam Seni Islam.
Pada abad 13, sebagai manifestasi penghargaan masyarakat islam, rupa kucing dijadikan sebagai ukiran cincin para khalifah, termasuk porselen, patung hingga mata uang. Bahkan di dunia sastra, para penyair tak ragu untuk membuat syair bagi kucing peliharaannya yang telah berjasa melindungi buku-buku mereka dari gigitan tikus dan serangga lainnya.
Kucing yang memberi inspirasi bagi para sufi.
Seorang Sufi ternama bernama ibnu bashad yang hidup pada abad ke sepuluh bercerita, suatu saat ia dan sahabat-sahabatnya sedang duduk santai melepas lelah di atas atap masjid kota kairo sambil menikmati makan malam. Ketika seekor kucing melewatinya, Ibnu Bashad memberi sepotong daging kepada kucing itu, namun tak lama kemudian kucing itu balik lagi, setelah memberinya potongan yang ke dua, diam-diam Ibnu Bashad mengikuti kearah kucing itu pergi, hingga akhirnya ia sampai disebuah atap rumah kumuh, dan didapatinya si kucing tadi sedang menyodorkan sepotong daging yang diberikan Ibnu Bashad kepada kucing lain yang buta kedua matanya. Peristiwa ini sangat menyentuh hatinya hingga ia menjadi seorang sufi sampai ajal menjemputnya pada tahun 1067.
Ada juga cerita tentang seorang sufi di Iraq yang bernama Shibli, ia bermimpi dosa-dosanya diampuni setelah menyelamatkan nyawa seekor anak kucing dari bahaya.
Selain itu, kaum sufi juga percaya, bahwa dengkuran nafas kucing memiliki irama yang sama dengan dzikir kalimah Allah.
Cerita yang dijadikan sebagai sauri tauladan
Salah satu cerita yang cukup mahsyur yaitu tentang seekor kucing peliharaan yang dipercaya oleh seorang pria, untuk menjaga anaknya yang masih bayi dikala ia pergi selama beberapa saat. Bagaikan prajurit yang mengawal tuannya, kucing itu tak hentinya berjaga di sekitar sang bayi. Tak lama kemudian melintaslah ular berbisa yang sangat berbahaya di dekat si bayi mungil tersebut. Kucing itu dengan sigapnya menyerang ular itu hingga mati dengan darah yang berceceran.
Sorenya ketika si pria pulang, ia kaget melihat begitu banyak darah di kasur bayinya. Prasangkanya berbisik, si kucing telah membunuh anak kesayangannya! Tak ayal lagi, ia mengambil pisau dan memenggal leher kucing yang tak berdosa itu.
Tak lama kemudian, ia kaget begitu melihat anaknya terbangun, dengan bangkai ular yang telah tercabik di belakang punggung anaknya. melihat itu, si pria menangis dan menyesali perbuatannya setelah menyadari bahwa ia telah mebunuh kucing peliharaannya yang telah bertaruh nyawa menjaga keselamatan anaknya. Kisah ini menjadi refleksi bagi masyarakat islam di timur tengah untuk tidak berburuk sangka kepada siapapun.
Adakah manfaat kucing bagi dunia ilmu pengetahuan?
Salah satu kitab terkenal yang ditulis oleh cendikia muslim tempo dulu adalah kitab hayat al hayaawan yang telah menjadi inspirasi bagi perkembangan dunia zoologi saat ini. Salah satu isinya mengenai ilmu medis, banyak para dokter muslim tempo dulu yang menjadikan kucing sebagai terapi medis untuk penyembuhan tulang, melalui dengkuran suaranya yang setara dengan gelombang sebesar 50 hertz. Dengkuran tersebut menjadi frekuensi optimal dalam menstimulasi pemulihan tulang.
Tak hanya ilmu pengetahuan, bangsa barat juga banyak membawa berbagai jenis kucing dari timur tengah, hingga akhirnya kepunahan kucing akibat mitos alat sihir di barat dapat terselamatkan.



Lihat Sumbernya Di:http://ae89crypt5.wordpress.com/2009/11/09/al-hikmah-kisah-kucing-dalam-dunia-islam

Kamis, 06 Desember 2012

MengQadha Shalat wajib yang tertinggal

456 Penayangan


Assalamu ‘alaikum Wr.Wb semua... Seperti biasa, Tema obrolan aku hari ini bersama kawanku adalah tentang kewajiban mengganti Shalat yang tertinggal. Jadi...Point-point penting yang bagus untuk dishare, aku coba untuk tulis secara singkat dan jelas disini. Selamat Mencari Ridho ALLAH S.W.T ya....

Ada berbagai alasan kenapa seorang muslim bisa meninggalkan Shalat Wajibnya...
  1. Dahulunya, mungkin seorang muslim ini adalah seorang yang jauh dengan agamanya. Kemungkinan dia ini bahkan agak berat untuk mempelajari agama Islam,
  2. Untuk kaum perempuan, yang tiba-tiba aja kedatangan tamu rutin tiap bulan... tapi belum sempat mengerjakan Waktu Shalat terakhir sebelum tamu bulanannya datang,
  3. Ada juga karena sakit yang berkepanjangan, atau sakit yang membuat dia tidak sadarkan diri,
  4. Atau pula sebelumnya si seorang muslim ini tadinya beragama lain alias Mu’allaf,
  5. Ada juga yang kadang mengerjakan kadang tidak karena faktor “M”, dengan kata lain menjadi seorang muslim yang masih setengah-setengah, dan lain2 sebagainya


Dikarenakan berbagai macam alasan yang terjadi dengan si muslim ini... hukum meninggalkan Shalat kadang jadi samar atau tidak jelas.  Padahal seperti yang kita tau, Shalat 5 Waktu itu hukumnya wajib jib jib jib.. Kalaupun ada yang pada akhirnya meninggalkan Shalat Wajibnya.... Ya... harus diganti dengan mengQadha Shalatnya.

Berikut firman2 ALLAH S.W.T yang memperlihatkan wajibnya Shalat 5 Waktu:

1. QS. Luqmaan (Luqman) [31] : ayat 17


[31:17] Hai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah).

2. QS. An-Nisaa' (An-Nisa') [4] : ayat 77


[4:77] Tidakkah kamu perhatikan orang-orang yang dikatakan kepada mereka : "Tahanlah tanganmu (dari berperang), dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat !" Setelah diwajibkan kepada mereka berperang, tiba-tiba sebagian dari mereka (golongan munafik) takut kepada manusia (musuh), seperti takutnya kepada Allah, bahkan lebih sangat dari itu takutnya. Mereka berkata : "Ya Tuhan kami, mengapa Engkau wajibkan berperang kepada kami ? Mengapa tidak Engkau tangguhkan (kewajiban berperang) kepada kami sampai kepada beberapa waktu lagi ?" Katakanlah : "Kesenangan di dunia ini hanya sebentar dan akhirat itu lebih baik untuk orang-orang yang bertakwa, dan kamu tidak akan dianiaya sedikitpun.


Hm… rupanya sebegitu harusnya ya Mendirikan Shalat wajib itu…
Ada pula Hadist2 yang menyebutkan tentang kewajiban Shalat 5 Waktu, Contohnya:

1. Hadist Pertama tentang Nilai Shalat:

قال الصادق عليه السلام: صلاة فريضة خير من عشرين حجة وحجة خير من بيت مملو ذهبا يتصدق منه حتى يفني أو حتى لا يبقي منه شئ

Imam Ja’far Shadiq as berkata:
Shalat wajib lebih baik dari dua puluh haji dan haji satu kali lebih baik dari sebuah rumah berisikan penuh dengan emas yang disedekahkan sehingga habis atau tidak tersisa sedikitpun juga.” [Bihar, jilid 82, hal 227]
2. Hadist kedua tentang berkah Shalat:

عن علي عليه السلام قال: إن الانسان إذا كان في الصلاة فان جسده وثيابه وكل شئ حوله يسبح

Imam Ali as berkata:
“Sesungguhnya manusia apabila berada dalam kondisi shalat maka tubuh, pakaian dan segala sesuatu di sekitarnya akan bertasbih.” [Bihar, jilid 82, hal 213]
3. Hadist ketiga tentang Mengingat ALLAH S.W.T  dengan Shalat:

 “روي عن الباقر عليه السلام أنه قال: ذكر الله لاهل الصلاة أكبر من ذكرهم إياه، ألا ترى أنه يقول: “اذكروني أذكركم

Dari Imam Baqir as berkata:
“Ingatan ALLAH S.W.T  untuk orang-orang yang mendirikan shalat lebih besar dari ingatan mereka kepada ALLAH S.W.T  , apakah engkau tidak melihat bahwa ALLAH S.W.T  berfirman:

فاذكروني أذكركم واشكروا لي ولا تكفرون

“Maka ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu.” (QS. Al-Baqarah (2): 152) [Bihar, jilid 82, hal 199]
Lalu bagaimana ya.. kalau kita sampai meninggalkan Shalat yang 5 Waktu itu??????
Nih... coba tengok Firman2 ALLAH S.W.T yang berkenaan tentang hukum meninggalkan Shalat:
1. Al-Muddatstsir ayat 42 - 43

[74:42] "Apakah yang memasukkan kamu ke dalam Saqar (neraka)?"

[74:43] Mereka menjawab: "Kami dahulu tidak termasuk orang-orang yang mengerjakan shalat,


2. Al-Maa’uun ayat 4 – 5


 
[107:4] Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat,


[107:5] (yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya,
3. Maryam ayat 59 – 60

[19:59] Maka datanglah sesudah mereka, pengganti (yang jelek) yang menyia-nyiakan shalat dan memperturutkan hawa nafsunya, maka mereka kelak akan menemui kesesatan,

[19:60] kecuali orang yang bertaubat, beriman dan beramal saleh, maka mereka itu akan masuk surga dan tidak dianiaya (dirugikan) sedikitpun,


Nah itu sedikit mengenai kewajiban mendirikan Shalat 5 Waktu. Dan Kewajiban mengganti Shalat yang tertinggal.  Untuk Pelaksanaannya waktunya bebas, Namun lebih utama tidak mengqadha shalat di waktu-waktu yang dimakruhkan, yaitu :

1.    setelah shalat subuh hingga terbitnya matahari
2.    ketika terbitnya matahari hingga ketinggian seukuran tombak.
3.    ketika istiwa’ (posisi matahari tepat di tengah).
4.    setelah shalat ashar hingga terbenamnya matahari
5.    ketika menguningnya matahari mendekati terbenam hingga sempurna terbenam.

Oke… sekian tentang MengQadha Shalat Wajib dari aku… semoga bermanfaat buat kalian semua…